Aceh — Di balik sejuknya lereng Gunung Burni Telong yang hijau membentang, langkah-langkah kecil penuh makna ditempuh oleh para akademisi dan pegiat kehutanan. Tim dari Universitas Teuku Umar (UTU), sebagai bagian dari sub tim CiCoFest Coffee Indonesia, menggelar survei dan kunjungan lapangan ke sejumlah kebun kopi rakyat. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Dr. Rahmat Pramulya, dosen dan peneliti dari Fakultas Pertanian UTU, yang tengah mengembangkan pendekatan baru untuk mengintegrasikan kelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan petani kopi.
Survei ini merupakan bagian dari inisiatif besar CiCoFest (Climate Community of Social Forestry Coffee Model) Indonesia, yang berfokus pada pengembangan model perhutanan sosial berbasis agroforestri kopi berketahanan iklim. Tujuannya tidak hanya sebatas pada produktivitas kopi semata, melainkan juga pada kontribusinya terhadap pengurangan emisi karbon melalui praktik pertanian yang ramah lingkungan.
Gunung Burni Telong, yang merupakan salah satu kawasan strategis dalam pengelolaan hutan dan komoditas kopi di Aceh, dipilih sebagai lokasi awal pengembangan model ini. Potensi ekosistemnya yang kaya dan kearifan lokal masyarakat petani menjadi kekuatan besar dalam membangun sistem agroforestri kopi yang adaptif terhadap perubahan iklim.
Melalui dialog langsung dengan petani, pengamatan di lapangan, serta pemetaan kondisi ekologis dan sosial ekonomi, tim dari UTU menggali data dan informasi yang menjadi fondasi penting dalam penyusunan model. Dalam kunjungan ini, para peneliti juga mengidentifikasi peluang integrasi sistem tanam kopi dengan pohon pelindung bernilai ekologi tinggi, serta potensi perhitungan nilai ekonomi karbon dari praktik pertanian tersebut.
“Agroforestri kopi bukan sekadar tentang menanam pohon dan kopi secara bersamaan. Ini adalah sistem kehidupan yang menyatukan manusia, alam, dan nilai ekonomi dalam satu ekosistem yang saling menguatkan,” ujar Dr. Rahmat Pramulya di sela-sela kegiatan.
Upaya ini diharapkan dapat menjadi tonggak baru bagi Provinsi Aceh dalam mengembangkan ekonomi berbasis karbon sekaligus memperkuat ketahanan masyarakat petani terhadap perubahan iklim. Dengan menjadikan kopi sebagai pintu masuk, CiCoFest Coffee Indonesia bersama Universitas Teuku Umar menanamkan semangat kolaborasi lintas sektor untuk masa depan hutan dan petani yang lebih berkelanjutan.
Leave a Reply